Kamis, 02 Mei 2013

Sumber Daya dan Kesejahteraan Masyarakat



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
                    Pada suatu daerah pedesaan terdapat banyak lahan kosong. Lahan tersebut bukan milik bersama melainkan milik pribadi atau perorangan. Lahan-lahan tersebut masih dimanfaatkan oleh mereka sebagai pemiliknya untuk ladang penghasilan, yaitu sebagai sawah atau perkebunan untuk menanam padi, jagung dan lain-lain yang dapat dijual kembali dan mendapatkan uang untuk kehidupan sehari-hari mereka.

                    Dengan semakin banyaknya penduduk disuatu daerah mengakibatkan semakin banyaknya permintaan barang yang akhirnya menyebabkan harga penjualan menjadi lebih meningkat. Bukan hanya hal itu saja yang menjadi mahal tetapi barang-barang seperti pupuk, bibit dan lain-lain menjadi mahal juga. Akhirnya banyak warga yang lebih memilih menjual lahan tanahnya kepada seorang pengusaha atau makelar tanah, kemudian uang hasil dari penjualan dimanfaatkan oleh mereka untuk usaha yang lain yang lebih menguntungkan.
                    Akhirnya lahan-lahan tersebut banyak yang dimanfaatkan untuk sebuah pabrik dan pembangunan perumahan. Ada pula yang dikavling-kavling dan dijual kembali dengan harga yang lebih mahal sehingga mendapatkan untung lebih dari harga belinya. Lahan-lahan yang dijual dengan kavling-kavling tersebut banyak yang sudah dibuat rumah, ada yang sebagian dari pemiliknya dibiarkan hingga tumbuh rumput-rumput. Sehingga sekarang terjadi perubahan tata guna yang dulunya banyak lahan kosong sekarang menjadi sempit cuma karena banyak warga yang menjualnya demi mendapatkan uang yang lebih banyak dalam seketika.
B.     Rumusan Masalah :
1.      Apa pengertian kepadatan penduduk?
2.      Apa penyebab kepadatan penduduk di dusun Putat Lor?
3.      Bagaimana kondisi awal lingkungan di dusun Putat Lor?
4.      Bagaimana kondisi lingkungan saat ini di dusun Putat Lor?
5.      Apa dampak dari kepadatan penduduk terhadap dusunPutat Lor?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian kepadatan penduduk.
2.      Untuk mengetahui penyebab kepadatan penduduk di dusun Putat Lor.
3.      Untuk mengetahui kondisi awal lingkungan di dusun Putat Lor.
4.      Untuk mengetahui kondisi lingkungan saat ini di di dusun Putat Lor
5.      Untuk mengetahui dampak dari kepadatan penduduk terhadap dusun Putat Lor.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kepadatan Penduduk
Penduduk adalah mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara (menetap) lahir secara turun-temurun dan besar di negara tersebut. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.[1]
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah atau daerah tertentu dengan satuan per kilometer persegi.[2]
Menurut saya kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang tinggal pada suatu daerah dengan kapasitas yang sangat banyak sehingga daerah itu tidak memiliki tempat atau lahan yang kosong lagi.

B.     Kondisi Awal Lingkungan Dusun Putat Lor
Awal mula terbentuknya dusun Putat Lor bermula saat zaman duhulu di dusun ini hanya terdapat dari dua rumah yang dimiliki oleh seseorang yang bertempat tinggal di dusun tersebut. Dua orang pemilik rumah tersebut ialah almarhuma mbah Ining dan almarhum mbah Gunawi. Beliau berdua bukan merupakan seorang suami istri melainkan 2 orang yang berbeda namun keduanya sama-sama memilik lahan tanah yang sangat luas sekali. Lahan tersebut dimanfaatkan oleh beliau sebagai lahan untuk pertanian, bahkan menurut hasil wawancara yang saya lakukan dahulu awal mula desa ini hanya terdapat 2 rumah milik mereka.
Lahan tanah yang lain masih berbentuk tanah kosong yang sangat luas. Lahan tersebut digunakan oleh pemiliknya sebagai lahan untuk pertanian. Namun lahan tersebut banyak yang dikerjakan oleh para petani yang tidak memiliki sawah. Hasil dari pertanian tersebut 30 % diberikan kepada pemilik sawah, sedangkan bagi petani yang mengerjakan mendapatkan hasil 70 %. Ada pula sebagian tanah yang tidak dimanfaatkan sehingga lahan tanah ini ditumbuhi rumput-rumput dan tanaman yang tidak bermanfaat.
Dusun Putat Lor merupakan dusun yang letaknya sangat strategis luasnya sekitar 1 km2,  yaitu berada di dekat jalan raya sehingga dusun ini sangat ramai dengan kendaraan yang melintas. Kemudian karena letak dusun yang berada di dekat dengan jalan raya utama penghubung antara surabaya, gresik, dan sidoarjo maka banyak orang yang melewati lahan tersebut tertarik untuk membeli lahan tersebut, dan ingin bertempat tinggal di dusun tersebut.
Semakin lama semakin banyak penduduk yang berdatangan dan bertempat tinggal di dusun Putat Lor tersebut, bukan hanya penduduk dari kota Surabaya saja namun banyak pula penduduk dari kota gresik sendiri yang berpindah ke dusun tersebut, sehingga kondisi lahan tanah di dusun tersebut banyak tidak lagi menjadi lahan pertanian tapi sudah penuh dengan rumah.
C.    Kondisi Lingkungan Saat Ini di Dusun Putat Lor
Kondisi lingkungan dusun Putat Lor yang awalnya berupa hamparan sawah yang sangat luas sekarang lahan tanah tersebut banyak yang berubah, diantaranya :
1.      Sebagai Pemukiman Warga
Lahan tanah yang begitu luas yang dahulu dimanfaatkan pemiliknya sebagai lahan pertanian sekarang ini banyak yang sudah berubah menjadi pemukiman warga. Sekitar tahun 80 an tanah tersebut banyak yang dijual oleh pemiliknya perpetak kebeberapa warga yang membutuhkannya dengan harga yang sangat murah sekali. Sehingga banyak warga yang mulai tertarik membeli. Namun setelah pemiliknya meninggal, lahan tanah tersebut sebagian besar dibagikan ke para cucunya dan sebagian lagi dijual ke orang. Lahan yang luas itu dibeli dan dimanfaatkan oleh mereka yang membeli sebagai suatu keuntungan. Tanah tersebut dikavling-kavling dan dijual dengan harga yang tinggi dan hasil dari penjualan tanah tersebut bisa digunakan untuk usaha yang lain.
Meskipun tanah itu dijual dengan harga yang mahal namun masih banyak juga warga dari kota yang membelinya karena letak dusun yang strategis dekat dengan jalan raya. Sekarang ini tanah-tanah kavling tersebut sudah banyak yang dibangun rumah sebagai pemukiman warga dari luar dusun Putat Lor. Sehingga dusun ini sekarang menjadi padat penduduk dan menjadi ramai.
2.      Sebagai Perumahan
Lahan yang lain bagian barat dusun Putat Lor ini dijual kepada seorang Cina dari Surabaya. Lahan tanah tersebut digunakan sebagai perumahan yang letaknya pun strategis, dekat dengan jalur penghubung antara Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Sehingga setelah lahan ini dibangun menjadi sebuah perumahan banyak orang yang tertarik untuk membeli maupun mengontraknya.
Sehingga perumahan ini sekarang menjadi ramai dan banyak penduduknya. Kebanyakan warga yang tinggal dari Surabaya dan Sidoarjo. Jadi dari pembangunan perumahan ini banyak keuntungan yang didapatkan.
3.      Sebagai Pelebaran Jalan
Semakin banyaknya penduduk yang tinggal membuat banyaknya penduduk yang memiliki kendaraan sehingga semakin padat  pula pemakaian kendaraan di jalanan. Alhasil jalanan yang sempit membuat rawan kecelakaan dan akhirnya dari pihak orang-orang teratas mengadakan pelebaran jalan agar tidak terjadi kemacetan lalulintas. Namun tidak hanya dusun ini yang dilebarkan tetapi sekitar jalanan di Kota Gresik. Sehingga jalanan ini sekarang ini semakin banyak mobil-mobil besar yang melintas.
4.      Sebagai Pabrik-Pabrik
Lahan-lahan di dusun Putat Lor tersebut tidak hanya dijual sebagai pemukiman warga, perumahan dan pelebaran jalan tetapi juga sebagai pembangunan pabrik. Semakin banyaknya penduduk di dusun ini semakin banyak pula warga yang membutuhkan pekerjaan, tidak hanya sebagai petani saja tetapi juga membutuhkan pengalaman pekerjaan yang lain. Di dusun Putat Lor tersebut dibangun 5 pabrik sebelah utara 2, sebelah selatan 1, sebelah timur 2. Sehingga warga dusun ini tidak ada yang menjadi pengangguran karena banyak lapangan pekerjaan yang tersedia di dusun tersebut. 

D.    Penyebab Kepadatan Penduduk di Dusun Putat Lor
Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan ke beberapa orang di dusun Putat Lor terdapat beberapa alasan atau penyebab kepadatan penduduk di dusun Putat lor.
Penyebab kepadatan penduduk adalah sebagai berikut :
1.      Banyaknya yang menikah di usia dini
Dahulu sekitar tahun 70 an penduduk di dusun Putat lor banyak yang menikah di usia dini dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan mereka sehingga dapat menyebabkan pernikahan di usia dini terutama bagi kaum wanita. Bagi mereka menikah di usia dini tidak lagi menjadi hal yang tabu lagi, namun sudah menjadi hal yang biasa. Akibatnya setelah menikah banyak warga yang cepat memiliki anak bahkan dari mereka tidak hanya memiliki 1 atau 2 anak tetapi hingga puluhan. Sehingga sekarang ini semakin banyak penduduk yang tinggal di dusun Putat Lor akibat dari banyaknya penduduk yang menikah di usia dini.
2.      Program KB yang tidak terlaksana dengan baik
Program KB merupakan sebuah program pemerintah yang dilakukan untuk membatasi warganya memiliki anak. Di dalam program KB setiap keluarga diberikan batasan untuk memilik anak, yaitu 2 anak cukup. Program KB ini pertama kali diterapkan di Indonesia pada tahun 1957. Namun pada zaman dahulu sebelum saya lahir banyak penduduk dusun Putat Lor yang tidak memakai KB, akibatnya banyak warga yang memiliki anak tidak hanya 2 bahkan ada yang hampir satu lusin. Mereka tidak perna mementingkan biaya kehidupan dan sekolah bagi anak-anak mereka, bagi mereka semakin banyak anak maka semakin banyak pula rizkinya. Sehingga program pemerintah ini tidak terlaksana dengan baik pada waktu dahulu.
3.      Banyaknya penduduk kota yang migrasi ke dusun Putat Lor
Keadaan kota yang semakin padat penduduknya membuat orang-orang kota banyak yang memilih pindah ke dusun. Terutama penduduk kota Surabaya, mereka banyak yang memilih pindah ke dusun dengan membeli sebagian lahan yang ada di dusun Putat Lor.  Adapun dari mereka yang membeli sebuah rumah jadi yang ada di perumahan. Selain itu tidak hanya penduduk dari kota surabaya saja melainkan dari kota gresik sendiri dan dari mojokerto.
4.      Lingkungan yang menguntungkan, seperti kesuburan tanah.
Menurut para mbah-mbah yang berada di dusun Putat Lor, kondisi tanah yang ada di lingkungan dusun ini sangat menguntungkan terutama bagi mereka yang pekerjaannya adalah sebagai petani. Tanah yang berada di dusun Putat Lor tergolong subur untuk bertanam, tidak hanya untuk bertanam padi tapi juga untuk bertanam yang lain. Misalnya jagung, ketela, singkong, ataupun tanaman yang lain yang sejenisnya. Sehingga banyak dari mereka yang labih memilih tinggal di dusun ini, akibatnya dusun Putat Lor menjadi padat penduduknya.
5.      Banyaknya lahan yang kosong di dusun Putat Lor.
Akibat dari banyaknya lahan yang kosong di daerah ini membuat warga dari dusun ataupun desa-desa tetangga memilih untuk berpindah dan menetap di dusun Putat Lor ini. Dengan harga tanah yang dijual murah, membuat mereka tertarik untuk membelinya dan membangun rumah di dusun ini. Bahkan tidak hanya membeli untuk dijadikan rumah tapi dibuat sebagai lahan membuka usaha baru ataupun untuk sawah. Sehingga semakin tahun semakin banyak warga yang menetap di dusun Putat Lor ini.

E.     Dampak dari Kepadatan Penduduk Terhadap Dusun Putat Lor.
Dari wawancara yang saya lakukan kepada seorang ibu-ibu tua yang bernama ibu Kasni, beliau umurnya sekitar 70 an. Dampak yang terjadi dari kepadatan penduduk di dusun Putat Lor adalah sebagai berikut :
1.      Berkurangnya Ketersediaan Lahan
Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumlah penduduk di dusun Putat Lor menyebabkan tingkat kepadatan penduduk semakin tinggi. Disisi lain, luas tanah atau lahan tidak bertambah sehingga kepadatan penduduk dapat mengakibatkan tanah yang dulunya di gunakan sebagai pertanian sekarang menjadi berkurang karena digunakan untuk pemukiman penduduk.
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan.
2.      Ketersediaan pangan
Lahan yang dulunya sebagai sawah untuk menanam padi dan menghasilkan beras untuk bertahan hidup, sekarang berubah menjadi pemukiman penduduk. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian di dusun Putat Lor digunakan untuk lahan untuk pemukiman warga, pembangunan pabrik, perumahandan pelebaran jalan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dusun sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari lahan tersebut. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.
3.      Kerusakan Lingkungan
Setiap tahun dusun Putat lor semakin bertambah populasi penduduknya, sehingga lahan-lahan tanah yang kosong banyak yang digunakan oleh mereka untuk pemukiman bahkan ada yang dibuat untuk sebuah pabrik. Sehingga lahan-lahan yang dulunya asri ditumbuhi dengan tumbuhan dan pepohonan sekarang menjadi padat dengan rumah dan pabrik. Akibatnya lingkungan menjadi rusak tidak seindah dan seasri dulu.
4.      Pencemaran Udara yang dapat Mengakibatkan Kebutuhan Udara Bersih yang Berkurang
Banyaknya lahan yang digunakan untuk pabrik dapat mengakibatkan pencemaran udara dari asap yang ditimbulkan dari pabrik tersebut. Tidak hanya asap tetapi juga di dusun Putat lor ini terdapat sebuah pabrik tiner atau cat, nah bau dari pabrik ini sangat merusak pernapasan karena oksigen yang ada tercemar dengan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk membuat cat ataupun tiner tersebut.
Sedangakan setiap makluk hidup membutuhkan oksigen yang bersih untuk bernapas. Demikian pula manusia sebagai makluk hidup juga membutuhkan oksigen untuk kehidupanya. Tanpa oksigen manusia tidak akan bisa hidup lama. Sedangkan manusia memperoleh oksigen yang dibutuhkan melalui udara bersih. Udara bersih berati udara yang tidak tercemar oleh lingkungan sekitar, sehingga udara terjaga dengan baik. Dengan udara yang  bersih maka akan diperoleh pernapasan yang sehat. Hidup pun akan sehat pula apabila udara yang dihirup itu bersih.
5.      Pencemaran Air yang Mengakibatkan Kebutuhan Air Bersih Menurun
Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air bersih.
Semakin banyaknya pemukiman warga mengakibtkan lingkungan sekitar menjadi kotor, hal itu disebabkan oleh limbah rumah tangga. Tidak hanya berupa sampah tetapi juga sekarang ini banyak warga yang menglirkan air dari bekas mencuci piring, mencuci baju bahkan air bekas mandi ke depan rumah mereka dengan sebuah pipa besar.
Sedangkan air tersebut banyak yang tidak bisa mengalir ke tempat yang lebih rendah, akhirnya air itu mengendap di parit. Air yang tidak bisa mengalir akan tergenang lama di parit dan akan menimbulkan tumbuhnya nyamuk. Hal itu yang dapat memicu timbulnya penyakit demam berdarah di dusun Putat Lor tersebut dan hampi menelan korban. Air yang menggenang tersebut juga dapat mencemari air sumur yang berada di depan rumah warga sehingga air yang akan digunakan untuk mandi, mencuci itu tidak bersih lagi dan akhirnya akan menimbulkan penyakit pula.
6.      Pembuangan Sampah Sembarangan yang Mengakibatkan Banjir
Di dusun ini yang padat dengan pemukiman penduduk, dan terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai atau di parit-parit depan ruamh. Sehingga timbul penumpukan sampah yang tidak bisa diuraikan seperti plastik, nah dengan adanya hujan yang terus menerus tersebut membuat air tidak bisa mengalir dengan lancar akhirnya terjadilah banjir.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah atau daerah tertentu dengan satuan per kilometer persegi
Sedangkan menurut saya kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang tinggal pada suatu daerah dengan kapasitas yang sangat banyak sehingga daerah itu tidak memiliki tempat atau lahan yang kosong lagi.
Dusun Putat Lor merupakan dusun yang letaknya sangat strategis luasnya sekitar 1 km2,  yaitu berada di dekat jalan raya sehingga dusun ini sangat ramai dengan kendaraan yang melintas. Kemudian karena letak dusun yang berada di dekat dengan jalan raya utama penghubung antara surabaya, gresik, dan sidoarjo maka banyak orang yang melewati lahan tersebut tertarik untuk membeli lahan tersebut, dan ingin bertempat tinggal di dusun tersebut.
Kondisi lingkungan dusun Putat Lor yang awalnya berupa hamparan sawah yang sangat luas sekarang lahan tanah tersebut banyak yang berubah, diantaranya :
1.      Sebagai pemukiman warga
2.      Sebagai perumahan
3.      Sebagai pelebaran jalan
4.      Sebagai pabrik-pabrik
Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan ke beberapa orang di dusun Putat Lor terdapat beberapa alasan atau penyebab kepadatan penduduk di dusun Putat lor. Penyebab kepadatan penduduk adalah sebagai berikut :
1.      Banyaknya yang menikah di usia dini
2.      Program KB yang tidak terlaksana dengan baik
3.      Banyaknya penduduk kota yang migrasi ke dusun Putat Lor
4.     Lingkungan yang menguntungkan, seperti kesuburan tanah.
5.      Banyaknya lahan yang kosong di dusun Putat Lor.
Dari wawancara yang saya lakukan kepada seorang ibu-ibu tua yang bernama ibu Kasni, beliau umurnya sekitar 70 an. Dampak yang terjadi dari kepadatan penduduk di dusun Putat Lor adalah sebagai berikut :
1.      Berkurangnya Ketersediaan Lahan
2.      Ketersediaan pangan
3.      Kerusakan lingkungan
4.      Pencemaran Udara yang dapat Mengakibatkan Kebutuhan Udara Bersih yang Berkurang
5.      Pencemaran Air yang Mengakibatkan Kebutuhan Air Bersih Menurun
6.      Pembuangan Sampah Sembarangan yang Mengakibatkan Banjir
Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.









DAFTAR PUSTAKA
http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-masalah kependudukan.html  
http://rahma-kurnia.blogspot.com/2006/09/kepadatan-penduduk.html  
Dari hasil wawancara beberapa warga dusun Putat Lor serta observasi langsung ke tempat tersebut.



[1] Lihat : http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-masalah-kependudukan.html  
(01 Mei 2013)
[2] Lihat : http://rahma-kurnia.blogspot.com/2006/09/kepadatan-penduduk.html   (27 April 2013)

0 komentar:

Posting Komentar